Bakteri
dibagi menjadi 2 subkingdom, yaitu Arkhaebakteria dan Eubakteria.
Perbedaan antara subkingdom arhaebakteria dan eubakteria adalah
komposisi RNA ribosomnya.
Subkingdom eubakteria adalah seluruh anggota bakteri selai arkhaebakteria. Eubhakteria ini sering dianggap sebagai bakteri yang sesungguhnya.
Subkingdom eubakteria adalah seluruh anggota bakteri selai arkhaebakteria. Eubhakteria ini sering dianggap sebagai bakteri yang sesungguhnya.
Eubakteria terbagi menjadi tiga divisi, yaitu Graciliates, Firmicutes, dan Tenecutes.
a. Ciri – Ciri Bakteri
Secara umum ciri – ciri bakteri yang termasuk Eubakteria adalah sebagai berikut:
1) Dinding sel tersusun atas mukopoli sakarida dan peptidoglikan (murein).
2) Sel bakteri dapat mensekresikan lender kepermukaan dindingselnya
3) Membran sitoplasma meliputi 8 – 10% dari bobot kering sel dan tersusun atas fosfolipida dan protein.
4) Sitoplasma dikelilingi oleh membrane sitoplasma, dan tersusun dari 80% air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak dan ion organic, serta kromatofora.
5) pada kondisi yang tidak menguntungkan bakteri dapat membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam.
6)bakteri ada yang bergerak dengan flagella danada yang bergerak tanpa flagella. Bkteri tanpa flagella bergerak dengan cara berguling.
Setiap sel bakteri memiliki jumlah flagella yang berbeda, berdasarkan jumlah dan letak flagella, bakteri dibedakan menjadi:
a) Bakteri monokrotik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagella pada salah satu ujung selnya.
b) Bakteri amfitrik, yaitu bakteri yang pada kedua ujung selnya mempunyai satu flagella.
c) Bakteri lofotrik, yaitu bakteri yang pada salah satu ujung selnya memiliki seberkas flagella.
d) Bakteri peritrik, yaitu bakteri yang pada seluruh tubuhnya terdapat flagella.
b. Reproduksi Bakteri.
Bakteri bereproduksi secara vegetative/aseksual dengan membelah diri secara biner.
Ada tiga proses para seksual yang telah diketahui , yaitu transformasi , konjugasi dan transduksi.
- Transformasi
adalah pemindahan sebagian materi genetic atau DNA atau hanya satu gen ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks.
- Konjugasi
adalah pemindahan secara langsung materi genetic diantara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.
Bakteri yang memberikan DNA nya disebut bakteri donor. Bakteri donor memiliki tonjolan yang disebut pili seks, yang berguna untuk menempel pada bakteri recipientyang menerima DNA.
- Transduksi
adalah pemindahan materi genetic dengan pernatara virus. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
c. Bentuk dan Ukuran Bakteri
Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / silindris.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, ssuhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.
a) Bentuk silindris (batang)
Dibedakan atas:
1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
b) Bentuk bulat (kolon)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:
1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.
c) Bentuk Spiral
Di bagi menjadi:
1. Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.
2. Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
3. Spiroooseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.
d. Bentuk – bentuk bakteri
Berdasarkan cara hidupnya , bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof.
a) Bakteri heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil, sangat bergantung pada bahan organic yang ada disekitar tubuhnya, karena bakteri tesbut tidak dapat mengubah baha anorganik menjadi bahan organic. Bakteri heterotrof di badakan menjadi:
1. Bakteri parasit
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya (inang) contohnya family spirochaetaceae (parasit dalam usus moluska bercangkang dua).
2. Bakteri saprofit (saprobakter)
Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sissa – sisa makanan organism lain yang telah mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya menghasilkan gas – gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.
1. Bentuk batang / silindris.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.
Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan, ssuhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.
a) Bentuk silindris (batang)
Dibedakan atas:
1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.
b) Bentuk bulat (kolon)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi bentuk – bentuk sebagai berikut:
1. Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
2. Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus pneumonia.
3. Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
4. Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
5. Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
6. Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.
c) Bentuk Spiral
Di bagi menjadi:
1. Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contoh nya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.
2. Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewanpengerat lainnya.
3. Spiroooseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema pallisum, penyebab penyakit sifilis.
d. Bentuk – bentuk bakteri
Berdasarkan cara hidupnya , bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof.
a) Bakteri heterotrof.
Bakteri kelompok ini tidak berklorofil, sangat bergantung pada bahan organic yang ada disekitar tubuhnya, karena bakteri tesbut tidak dapat mengubah baha anorganik menjadi bahan organic. Bakteri heterotrof di badakan menjadi:
1. Bakteri parasit
Mendapatkan makanan dari organism lain yang ditumpanginya (inang) contohnya family spirochaetaceae (parasit dalam usus moluska bercangkang dua).
2. Bakteri saprofit (saprobakter)
Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sissa – sisa makanan organism lain yang telah mati.
Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan anorganik melalui fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya menghasilkan gas – gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.
Contoh bakteri ini diantaranya adalah:
a. Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam semut (HCOOH) menjadi CO2 dan H2O
b. Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium ruminatum menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
c. Thiobacillus debitrificans menguraikan nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Proses ini dikenal sebagai proses denitrifikasi.
d. Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi ammonia (NH3)
e. Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat ditempat becek, hasilnya berupa hydrogen sulfide (H2S).
3. Bakteri pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit hospes ‘ inang yang dihinggapi, contohnya sebagai berikut:
a. Parasit pada manusia:
- Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.
- Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera
- Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
- Neisseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit kelamin (kencing tanah).
- Neisseria meningitides menyebabkan penyakit radang seplaput otak.
- Pasteurella pestis menyebabkan penyakit pes (sampar)
- -Mycobacterium tubercolosis menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru – paru)
- Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit disentri.
- Treponema pertenue menyebabkan penyakit patek (framboesia).
b. Parasit pada tumbuhan
- Pseudomonas cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
- P.solanacearum penykit pada pisang.
- Bacterium papaya penyebab penyakit pada papaya.
c. Parasit pada hewan ternak
- Bacillus anthracis penyebab penykit pada ternak.
- Mycobacterium bovis penyebab penyakit pada lembu.
- M.avium penyebab penyakit penyakit pada unggas.n cara mengubah bahan anorgnik menjadi bahan organic.
4. Bakteri apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes, contoh : Eschercihia coli dan Streptomyces greseus.
a. Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam semut (HCOOH) menjadi CO2 dan H2O
b. Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium ruminatum menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
c. Thiobacillus debitrificans menguraikan nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Proses ini dikenal sebagai proses denitrifikasi.
d. Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi ammonia (NH3)
e. Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat ditempat becek, hasilnya berupa hydrogen sulfide (H2S).
3. Bakteri pathogen
Bakteri pathogen adalah bakteri parasit yang menimbulkan penyakit hospes ‘ inang yang dihinggapi, contohnya sebagai berikut:
a. Parasit pada manusia:
- Salmonella thypi menyebabkan penyakit tifus.
- Vibrio comma menyebabkan penyakit kolera
- Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus.
- Neisseria gonorrhoeae menyebabkan penyakit kelamin (kencing tanah).
- Neisseria meningitides menyebabkan penyakit radang seplaput otak.
- Pasteurella pestis menyebabkan penyakit pes (sampar)
- -Mycobacterium tubercolosis menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru – paru)
- Mycobacterium leprae menyebabkan penyakit disentri.
- Treponema pertenue menyebabkan penyakit patek (framboesia).
b. Parasit pada tumbuhan
- Pseudomonas cattleyeae penyebab penyakit pada anggrek.
- P.solanacearum penykit pada pisang.
- Bacterium papaya penyebab penyakit pada papaya.
c. Parasit pada hewan ternak
- Bacillus anthracis penyebab penykit pada ternak.
- Mycobacterium bovis penyebab penyakit pada lembu.
- M.avium penyebab penyakit penyakit pada unggas.n cara mengubah bahan anorgnik menjadi bahan organic.
4. Bakteri apatogen
Bakteri apatogen adalah bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes, contoh : Eschercihia coli dan Streptomyces greseus.
b) Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan Proses pengubahan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Foto autotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik menjadi bahan organic adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau dan bakteri ungu.
Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri oviridin dan bakterioklorofil.
2. Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk menyusun bahan organic dari bahan anorganik.Contoh :Nitrosomonas, Nitro socytis, Nitrospira dan Nitrosococcus.
e. Subkingdom Archaebakteria.
Archaebakteria berbeda dengan eubakteria dalam beberapa hal, yaitu:
1. Komposisi kimia penyusun dinding sel,
2. Lemak pada membrane selnya,
3. Komposisi RNA nya,
4. Komposisi ribosomnya.
Arkhaebakteria diartikan sebagai bakteri purba. Arkhaebakteri dikelompokkan kedalam empat kelompok, yaitu :
a. Methanogenik.
Bakteri ini bersifat anaerobic dan kemosintetik. Dihabitatnya bakteri ini memperoleh makanan dari membusukkan sisa – sisa tumbuhan yang mati dan menghasilkan metana.
Jenis methanogenik lainnya hidup dikedalam laut dan mendapatkan makanan dari bahan organic yang tenggelam didasar laut. Ada pula jenis methanogenik yang hidup pada sumber air panas dengan suhu sekitar 1100C.
b. Halofilik
Bakteri ini hidup pada lingkungan yang berkadar garam tinggi, seperti didanau air asin dan laut mati. Beberapa bekteri halofiik dapat melakukan fotosintesis. Jenis klorofilnya disebut bakteriohodopsin. Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu.
c. Pereduksi sulfur
Bakteri ini menggunakan hydrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya, reaksinya adalah sebagaiberikut:
H2 + S -------------- H2s
6H2S + 3O2 --- 6S + 6H2O
Bakteri ini hidup mengoksidasi sulfur. Bakteri thermoasisofilik terdapat dilubang vulkanik. Dan mata air bersulfur seperti yang terdapat di Yellowstone amerika.
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan Proses pengubahan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu :
1. Foto autotrof.
Energy yang digunakan untuk menyusun bahan anorganik menjadi bahan organic adalah sinar matahari / cahaya.
Golongan fotoautotrof dibagi menjadi dua, yaitu bakteri hijau dan bakteri ungu.
Bakteri ijau memiliki pigmen hijau yang disebut bakteri oviridin dan bakterioklorofil.
2. Kemoautotrof.
Bakteri ini memperoleh energy dari bahan bahan kimia untuk menyusun bahan organic dari bahan anorganik.Contoh :Nitrosomonas, Nitro socytis, Nitrospira dan Nitrosococcus.
e. Subkingdom Archaebakteria.
Archaebakteria berbeda dengan eubakteria dalam beberapa hal, yaitu:
1. Komposisi kimia penyusun dinding sel,
2. Lemak pada membrane selnya,
3. Komposisi RNA nya,
4. Komposisi ribosomnya.
Arkhaebakteria diartikan sebagai bakteri purba. Arkhaebakteri dikelompokkan kedalam empat kelompok, yaitu :
a. Methanogenik.
Bakteri ini bersifat anaerobic dan kemosintetik. Dihabitatnya bakteri ini memperoleh makanan dari membusukkan sisa – sisa tumbuhan yang mati dan menghasilkan metana.
Jenis methanogenik lainnya hidup dikedalam laut dan mendapatkan makanan dari bahan organic yang tenggelam didasar laut. Ada pula jenis methanogenik yang hidup pada sumber air panas dengan suhu sekitar 1100C.
b. Halofilik
Bakteri ini hidup pada lingkungan yang berkadar garam tinggi, seperti didanau air asin dan laut mati. Beberapa bekteri halofiik dapat melakukan fotosintesis. Jenis klorofilnya disebut bakteriohodopsin. Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu.
c. Pereduksi sulfur
Bakteri ini menggunakan hydrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya, reaksinya adalah sebagaiberikut:
H2 + S -------------- H2s
6H2S + 3O2 --- 6S + 6H2O
Bakteri ini hidup mengoksidasi sulfur. Bakteri thermoasisofilik terdapat dilubang vulkanik. Dan mata air bersulfur seperti yang terdapat di Yellowstone amerika.
f. Kegunaan bakteri dalam kehidupan manusia.
Bakteri dapat merugikan mahluk hidup karena bersifat parasit dan pathogen. Akan tetapi beberapa bakteri dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu zat penting atau melakukan suatu proses industry misalnya berikut ini:
a) Lactobacillus casei digunakan dalam pembuatan keju dan minuman nata de coco dari air kelapa.
b) Streptococcus lactis dan S.cremoris digunakan dalam pembuatan keju dan mentega.
c) Bacillus brevis menghasilkan antibiotic tirotrisin: Bacillus subtilis menghasilkan antibiotic basitrasin; dan bacillus polymyxa menghasilkan polimixin.
d) Nitrosomonas. Nitrosococcus, dan Nitrobacter berperan dalam proses penambahan kesuburan tanah (membentuk humus).
e) Acetobacter, penting dalam pembuatan asam cuka dan nata decoco, reaksinya:
CH3CH2OH +O2
etanol ------------------------------- acetobacter
CH3COOH + H2O + Energi
Asam cuka
f) Beberapa spesies saprofit berperan penting dalam pembuatan biogas yang dimanfaatkan sebagai sumber energy.
g. Proses yang dilalui nakteri untuk masuk kedalam tubuh.
1) Mycobacterium tubercolosis.
Bakteri ini menyerang paru – paru sehingga terjadi TBC, penularannya melalui udara , yaitu melalui pernapasan , karena percikan ludah saat bercakap – cakap ,batuk bersin dank arena membuang dahak sembarangan.
2) Treponema pertunue penyebab penyakit patek (frambusia).
Penyakit ini dimulai dengan timbulnya luka yang bengkak pada tem[pat masuknya kuman, biasanya pada tungkai bawah.
3) Yersini pestis.
Bakteri ini menyerang manusia dan bhewan pengerat yang menyebabkan penyakit pes(sampar). Sumber infeksi yaitu tikus liar dan binatang pengerat lainnya yang kebal terhadap penyakit ini , melalui gigitan kutu tikus dari jenis Xenopsylla cheopis. Sedangkan penularan dari manusia kemanusia dapat melalui kutu manusia (pulex iritans).
4) Clostridium tetani.
Merupakan bakteri yang menghasilkan toksin yang sangat kuat , menyukai tempt – tempat luka kotor dalam dan tidak terbuka sebagai tempat hidupnya. Masuk kedalam tubuh melalui luka tusuk, luka iris yang dalam dan kotor. Pada bayi , infeksi dapat melalui tali pusar yang dipotong . Masa inkubasi antara 2 – 60 hari , menimbulkan gejala nyeri kepala, gelisah dan kejang – kejang.
5) Neisseria gonorhoeae.
Merupakan bakteri yang menyerang saluran kemih yang menyebabkan kencing nanah, infeksi melalui hubungan seksual , masa inkubasi antara 2 – 8 hari . selain menyerang saluran kemih juga dapat dapat menyebabkan peradangan pada organ lainnya yaitu vagina, mata, persendian , selaput otak , tuba fallopi.
6) Bakteri penyebab penyakit kolera dan tipus.
Paratipus menyerang saluran pencernaan yang mudah menular . penularannya melalui makanan dan minuman serta muntahan kotorsn penderita.
Posting Komentar